MAKALAH
KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen
pembina Hendra S, SE, M.Pd
Disusun Oleh :
Misbahul ulum
IKIP BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN
ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu
melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi
tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha
pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat
berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan,
metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan
sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah
kepemimpinan (leadership) ( Siagian, 1980)
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak
semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.
Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya
efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat
bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya.
Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku
individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika
organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan
memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi
yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep
kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi
konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi
yang ideal.
1.2
Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis
akan menjelaskan masalah:
1.
Definisi kepemimpinan
2.
Teori karakter
3.
Unsur – unsur kepemimpinan
4.
Keterampilan kepemimpinan
5.
Perbedaan kekuasaan (power) dengan
kepemimpinan
6.
Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
7.
Mengetahui kunci efektivitas kepemimpinan
8.
Pengaruh perilaku terhadap pengambilan
keputusan
9.
Memaparkan sifat – sifat yang harus dimiliki
seorang pemimpin
10. Delapan
watak pemimpin jawa (astabrata)
11. Menjelaskan
langkah – langkah dalam pengambilan keputusan
12. Kriteria
seorang pemimpin
13. Menjelaskan
tentang effective leadership
14. Menjelaskan
mengapa banyak pemimpin yang gagal memimpin
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN
Leonardus Saiman mengatakan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau
sekelmpok orang kearah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah
disepakati bersama sebelumnya.
Menurut Stephen P. Robbins (2001),
seorang pemi9mpin harus menguasai teori karakter kepemimpinan, yaitu
teori-teori yang berkaitan dengan (1) mencari karakter kepribadian, (2) social,
(3) fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
Unsur-unsur pentingnya
kewirausahaan atau berkewirausahaan, antara lain adalah sikap mental,
kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan. Kepemimpinan adalah salah satu unsur
penting dalam berwirausaha. Kepemimpinan yang buruk dapat membuat perusahan
bangkrut. Banyak pemimpin yang bersikap dan bermental curang dimana anak buah
dipandang sebagai factor produksi bukan sebagai aset. Jika anak buah dianggap
sebagai factor produksi, maka berarti harus dieksploitasi tanpa memberikan
balas jasa yang memadai, suka dan tidak suka menjadi model dalam kepemimpinan.
Menurud John Kottler dari Harvard
Business Schol berpendapat bahwa manajemen menyangkut hal yang mengatasi
kerumitan.manajemen yang baik akan menhghasilkan tata tertib dan konsistensi
dan (1) menyusun rencana rencana formal,(2) merancang struktur organisasi yang
ketat,dan (3)memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana.Kepemimpinana
menyangkut hal mengatasi perubahaan.Pemimpin menetapakan arah dengan (1)
mengembangkan suatu visi terthadap masa depan,(2) menyatuhkan orang dengan
mengkomnikasikan dengan visi tersebut,(3) mengilhami mereka untuk mengatasi
rintangan rintangan.
2.2
TEORI
KARAKTER
Ketika Margaret thatcher menjadi
perdana menteri inggris,ia selalu dipilih karena kepemimpinannya ia digambarkan
sebagai sosok pemimpin wanita yang berkarter dengan ciri- ciri: (1) percaya
diri,(2) bertekad baja (3) penuh tekad (4) seorang pemimpin yang tegas,bila
sesuatu dikatakan benar ya memang benar dan bila salah harus salah alias tidak
plintat-plintut(plinplan),(5)karismatik (6)antusias, (7) pembrani.
Istilah-istilah tersebut mengambarakan bahwa
pimpinan yang memegang memiliki karakter (traits) dan para pendukung thatcer
ketika itu tidak sadar bahwa telah menjadi pendukung teori karater.contoh
contoh karter dari Margaret thatcer juga
dilengkapi dandidalami oleh(1) nelson mandela (afrika selatan), (2) richard
Brinson (COE Virin Group), (3) Steven jobs (pebdiri aple), (4) Todd whit man
(gubernur new jersis) (5) canchenault (Derektur utama American expres (6)
Mahatir Muhammad (pm malaisya), dan Ir sukarno presiden ri pertama
Enem karakter yang cenderung membedakan antara
pemimpin dengan bukan pemimpin, menurut stephen robbins 2011 yaitu:
1. Ambisi
dan energy
2. Hasrat
untuk memeimpin
3. Kejujuran
dan integritas (keutuhan)
4. Percaya
diri
5. Kecerdasan
dan
6. Pengetahuan
yang relapan dengan pekerjaannya
Kepemimpinan yang dimaksuk disini adalah nilai atau
kwalitas, bukan pengetahuan sumberdaya manusia. Pemimpin adalah orang yang
menumjukkan arah keputusannya mantap dan disadari oleh keyakinan diri disertai
data uyang akurat.
2.3
UNSUR-UNSUR
KEPEMIMPINAN
Faktor-faktor yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin antara lain sebagai berikut.
1. Kepemimpinan
melibatkan orang lain/bawahan
2. Kepemimpinan
menyangkut distribusi kekuasaan pendelegasian kekuasaan atau distribusi
kekuasaan dari pemimpin kepada anak buah sesuai dengan tingkatannya sangat
mutlak diperlukan jika seorang pemimpin ingin menjalankan fungsinya dengan
efektif dan efisien.
3. Kepemimpinan
menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan bawahan
Penanaman pengaruh dari pemimpin kepada
anak buah akan tercapai apabila seorang pemimpin mampu memberikan contoh-contoh
tindakan yang terpuji. Misalnya memberikan contoh disiplin, seorang pemimpin
harus datang lebih awal dalam setiap kesempatan, mulai dari lebih awal masuk
kantor, lebih awal untu masuk dalam suatu rapat, atau acara-acara resmi maupun
tidak resmi (formal dan non-formal). Dengan disiplin pada acara penting itu,
biasanya anak buah akan segan dan meneladaninya.
2.4
KETERAMPILAN
MEMIMPIN
Keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam
memimpin adalah sebagai berikut.
1. Technical
skills (teknik kemampuan)
Kemampuan untuk melakukan dan atau
memahami pekerjaan-pekerjaan yang bersifat operasional atau teknis sehingga
mampu menjadi guru bagi anak buahnya yang tidak memahami operasional atau
teknis pekerjaan, terutama pegawai baru.
2. Human
skills
Kemampuan bekerja sama dengan para
bawahan dan membangun tim kerja dengan pendekatan kemanusiaan. Seorang pemimpin
harus belajar bagaimana melakukan pendekatan kepada anak buah, sehingga pada
saat memberikan perintah kepada bawahan, bawahan tidak merasa diperintah.
3. Conceptual
skills
Kemampuan untuk menyusun konsep atau
berpikir dan mengungkapkan pemikirannya. Seorang pemimpin adalah pemegang
perubahan sehingga harus memiliki konsep atau minimal mampu merumuskan misi,
visi, strategi, serta program unggulan yang jelas dan dapat dipahami oleh
seluruh bawahannya.
2.5
PERBEDAAN
KEKUASAAN (POWER) DENGAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan (power) adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang yang memahami,
mempertanggungjawabkan dan mampu berpegang pada kekuasaannya dia akan menjadi
pemimpin yang cerdas dan tegas.
1. Coercive
power (kekuasaan memaksa). Dengan kekuasaaan memaksa, maka seorang pemimpin
mampu memerintah setiap anak buahnya dengan efektif
2. Reward
power (kekuasaan penghargaan). Dengan berbagai penghargaan yang diberikan
kepada anak buahnya, maka kekuasaan dapat dijalankan oleh pemimpin dan didukung
oleh anak buahnya
3. Legitimate
power (kekuasaan sah). Seorang pemimpin diterima secara legalitas atau sah
sehingga itu memiliki kekuasaan
4. Exper
power (kekuasaan ahli). Dengan keahlian atau spesialisasinya.
5. Referent
power (kekuasaan refrensi). Dengan adanya refrensi seseorang.
2.6
PERANAN
KEPEMIMPINAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah
pemilihan dua alternatif atau lebih. Pengambilan keputusan perlu dilakukan
karena adanya perbedaan antara harapan atau tujuan dengan hasil yang dicapai.
Salah satu model pengambilan keputusan adalah The Optimizing Model. Model
tersebut merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan bagaimana
individu seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil atau keluaran yang
maksimal.
2.7
KUNCI
EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Faktor situasional utama (kunci)
yang menentukan keefektifan suatu kepemimpinan menurud Fiedler dalam bukunya
(STEPHEN p. Robins 2001), adalah sebagai berikut.
1. Hubungan
Pemimpin Anggota
Hubungan
yang berkaitan dngan: tingkat keyakinan, Kepercayaan, dan respek bawahan
terhadap pemimpin mereka.
2. Struktur
Tugas
Tingkat
penugasan pekerjaan yang diprosedurkan (yakni terstruktur dan atau tidak
terstruktur).
3. Kekuasaan
Jabatan
Tingkat
pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin yang berkaitan dengan variabel
kekuasaan, seperti mempekerjaan bawahan, memecat bawahan, mendisiplinkan
bawahan, mempromosikan bawahan, dan menaikan gaji bawahannya.
2.8 PENGARUH
PRILAKU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ada empat prilaku terhadap
pengambilan keputusan,yaitu sebagai
berikut.
1. Nilai
nilai.Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi dimana
harus dilakukan suatu pilihan.
2. kepribadian.Aspek
kepribadian meliputi sikap,Kepercayaan dan kebutuhan individu.
3. kecendrungan
mengambil resiko.Ada yang berani dalam mengambil resiko,ada yang
ditengah-tengah dan ada yang penuh pertimbangan /kurang ambil resiko.
4. Disonasi
kognif.Adanya rasa cemas pada pengambilalan keputusan terhadap akibat dari
keputusan yang diambilnya.
2.9 SIFAT-
SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN.
Sifat –sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin menurut Andy Undap (1983) adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan
umum yang luas,dengan pendidikan yang luas,maka akan mudah memecakan berbagai
masalah yang dihadapi.
2. Kemantangan
mental,dengan kemantangan mental,seorang pemimpin akan dapat mengfendalikan
emosinya dengan setipa tindakannya.
3. Sifat
ingin tahu,dengan sifat ini,seorang pemimpin akan mudah menyusaikan diri dengan
perubahan yang terjadi
4. kemampuan
analistik,dengan sifat ini,seorang pemimpin akan cepat dan cermat dalam mengambil keputusan.
5. Daya
ingat kuat, dengan sifat ini, seorang pemimipin akan konsisten dalam mengatasi
segala macam permasalahan.
6. integratif/integritas
(terpadu), dengan sifat ini, seorang pemimipin akan mendekati suatu pemecahan
masalaha dengan berbagai pendekatan secara terpadu.
7. Ketranpilan
komunikasi, dengan sifat ini, seorang pemimipn akan disukai oleh anak buah dan
mudah membentuk jarigan dalam bisnis.
8. keterampilan
mendidik, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan meningkatkan kematangan anak
buah atau akan mendewasakan dan memberi bekal pengetahuan kepada anak buahnya.
9. Rasional
objektif, dengan sifat ini, seorang pemimpin akn objektif dan mengatasi
berbagai masalah dan objektif dalam menilai anak buahnya.
10. Manajemen
waktu, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mengatur jadwal atau waktunya
secara efektof dan efesien.
11. Berani
mengambil resiko, dengan sifat ini seorang pemimpin tidak akan ragu dalam
mengambil keputusan yang strategi, tentunya dengan penuh pertimbangan dan tetap
menekankan pada resiko kecil dengan keuntungan (benefit) besar.
12. Ada
naluri prioritas, dengan sifat ini, seorang pemimpin dapat melkaukan
pekerjaannya/ menjadwalkan pekerjaannya sesuai dengan prioritas, tidak sekadar
memprioritaskan jadwal.
13. Efesien
dalam bertindak, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan selalu penuh
perhitungan dalam melakukan aktifitas yang bertujuan akan efesien dalam segala
aktifitasnya.
14. Haus
informasing, dengan sifat ini, seorang pemimpin tidak akan ketinggalan
informasi atau selalu up-to-date dalam mengumpulkan informasi dan atau datang
untuk mendukung pengambilan keputusan.
Sifat-sifat seorang pemimpin
menurut Kartini Kartono (1983) adalah sebagai berikut.
1. Tipe
karismatik. Seseorang yang memiliki daya tarik atau karisma yang luar biasa,
contohnya Ir, Soekarno.
2. Tipe
paternalistis. Seperti seorang bapak, menganggap anak buah adalah anaknya
sehingga bawahan kurang diberi kesempatan.
3. Tipe
militeristis. System pemimpin yang lebih cenderung memerintah atau sebagai
pemberi komando terhadap anak buahnya.
4. Tipe
otokratis. Kekuasaan dan paksaan dalam memerintah anak buahnya.
5. Tipe
laissez faire. Pemimpin membiarkan bawahannya bekerja semuanya sepanjang tujuan
perusahan atau organisasi dapat tercapai.
6. Tipe
populis. Pemimpin rakyat, berpegang pada nilai-nilai tradisional
7. Tipe
administrativf. Seorang pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrativf secara efektif.
8. Tipe
demokratis. Seorang pemimpin yang menekankan tanggung jawab dan kerjasama
terhadap anak buahnya. Setiap pendapat dari bawahannya selalu diakomodasi atau
diterima dan dijadikan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan walau sekecil
apa pun.
2.10 DELAPAN
WATAK PEMIMPIN JAWA (ASTABRATA)
Tugas mulia seorang pemimpin, yang utama adalah
menciptakan kehidupan yang harmonis antara manusia, alam atau lingkukgan, dan
Tuhan. Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu menerjemahkan nilai-nilai
keadilan dalam praktek kehidupan nyata sehari-hari. Orang-orang yang dipimpin
harus mendapatkan rasa adil dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan batinnya
dari waktu ke waktu.
Seorang pemimpin harus memiliki delapan watak pemimpin
jawa (astabrata), yakin sebagai berikut:
1. Bumi
(lemah)
Watak bumi
mengandung makna bahwa seorang pimpinan harus memiliki watak mampu mendorong
dirinya untuk selalu memberi manfaat/ berguna bagi sesama.
2. Api
(geni)
Watak api
mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat api. Api adalah
energi, bukan materi. Api kecil maupun besar sangat bermanfaat, namun api
sanggup membakar materi, api saja menjadi musnah.
3. Air
(banyu)
Watak air
mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus selalu mengalir dinamis. Memiliki
watak rendah hati, andhap asor, dan santun dalam ucapan serta tindakannya.
4. Angin
(bayu)
Watak angin atau
udara mengandung makna bahwa seorang pemimpin memiliki watak untuk memberikan
hak hidup kepada sesama atau masyarakat.
5. Angkasa
(langit)
Watak angkasa
atau langi mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus memiliki pandangan
yang luas tanpa batas, bagaikan angkasa luas.mampu memberi pandangan mendidik
bagi anak buahnya atau orang yang dipimpinnya.
6. Matahari
(surya)
Watak matahari mengadung
makna bahwa seorang pemimpin harus mampu menjadi juru penerang kehidupan
sekaligus menjadi sumber energy atau pemberi energy kepada yang dipimpinnya
sebagai sumber energy bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
7. Bulan
(candra)
Watak bulan mengandung
makna bahwa seorang pemimpin sebagaimana bulan yang memiliki watak kelembutan
dan menentramkan. Pemimpin yang bijak selalu memberikan rasa tentram dan
menjadi sinar terang dan lembut meskipun dalam suasana kegelapan.
8. Bintang
(kartika)
Watak bintang
mengandung makna bahwa seorang pemimpin bagaikan seorang bintang yang harus
dapat menjadi kompas atau panduan bagi para musafir dan nelayan. Seorang
pemimpin harus mampu menjadi orientasi (panutan) sekali mampu menyelampi
perasaan yang dipimpinnya atau mampu memahami perasaan masyarakat yang
dipimpinnya.
2.11 LANGKAH-LANGKAH
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut
1. Menentukan
perlunya pengambilan keputusan
2. Mengidentifikasi
kriteria keputusan
3. Mengalokasi
pembobotan terhadap kriteria
4. Mengembangkan
alternatif
5. Mengevaluasi
alternative
6. Memilih
alternatif terbaik
Langkah-langkah tersebut tentunya tidak mutlak
berurutan, melainkan harus disesuaikan dengan bobot keputusan yang akan
diambilnya. Seringkali hal-hal khusus harus dimasukan didalamnya, antara lain
menyangkut asumsi-asumsi yang harus dirumuskan agar alternatif-alternatif dapat
lebih banyak dimunculkan. Dengan alternative yang relative lebih banyak,
kemungkinan yang dievaluasi semakin banyak pula. Pada akhirnya, keputusan dapat
diambil berdasarkan berbagai alternatif yang muncul.
Paradigm baru dalam mengambil keputusan akibat perubahan, menurut Samuel H. Tritamihardja (2003), dalam bukunya “pemimpin adalah (leaders are dreamers)”
Kelima unsur memberi kekuatan untuk
mengambil keputusan yang diakibatkan oleh adanya perubahan yang harus dihadapi
pada masa kini. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
1. Waktu
merupakan komoditas yang sangat berharga
Waktu
sebagai komoditas yang paling berharga dan mahal yang ada di dunia, bahkan
dibandingkan dengan uang sekalipun. Waktu sangat mahal dan tidak dapat diputar
balik. Jadi, waktu adalah komoditas yang sangat berharga. Pada setiap
pengambilan keputusan, semuanya menyangkut waktu.
2. Kompetisi.
Persaingan di mesa depan adalah ilmu lawan ilmu, bukan unga lawan uang. Untuk
memenangkan oersaingan di masa kini, kuncinya adalah “ How to Make our poeple
learning better and paster than our
Competior”
kata, T,p presiden komisaris astra nasional anak buah kita harus lebih baik dan
cepat dibendingkan parah pesaing kita hukum more mengatakan bahwa penemuan baru
dalam teknologi bersifat kuadratis dan bukan bersifat linier.
3. Pemanfaatan
teknologi dan informasi dalam dunia ini serba cepat kita harus memanfaatkan
informasi danteknologi yang tumbuh dengan cepat information is power. Kita
tidak boleh gagap teknologi kita harus menguasai informasi serta ilmu
pengetahuan dan IPTEK meskipun kemajuan ekonomi tidak merata namun itu tikan
menjadi alasan untuk tidak menjadi alasan untuk tidak menguasai teknoligi.
4. Kreativitas.
Kreativitas sangat dituntut untuk memenagkan kompetisi jaman sekarang ini
poester dan taplan (2001) mengatakan semua elemen yang bterdapat pada inivasi
adalah krativitas. Hanya dengan mengerti akan kreativitas, orang akan dapat
berjuang akan mendapatkan apayang dibutuhkan untuk mempertahankan kerja kita belajar
terus meneres.
5. Belajar
terus –menerus.Bill gates dalam bukunya the road ahead, sangat menekankan dalam
proses belajar terus menerus.Dalam dunia yang berubaha,pendidikan adalah modal
utama seseorang agar ya dapat berpartisipasi terhadap perubahan.menurut Bill
gates, alangkah baiknya jika setiap orang mendapatakan pendidikan formal yang
baik keudian tetap terus belajar.
2.12 KRITERIA
SEORANG PEMIMPIN
Brut
nanus (leaders the strategies for taking change,2001) yang ditulis dalam
kutipan P.Ari Subagyo menyebut dua belas kriteria pemimpin,yaitu:
1.menginovasi
2.melakukan
yang orisional
3.mengebangakan
4.mengilhami
5.memancarkan
karisma
6.berprespektif
luas
7.berpikir
jangka panjang
8.bertanya
apa dan mengapa
9.menyukai
tantangan dan perubahaan
10.menjadi
diri sendiri
11.menciptakan
anak tangga dan meletakan di tempat yang benar
12.mengerjakan
hal-hal yang tepat
2.13
EFFECTIVE
LEADERSHIP
Seorang pemimpin yang efektif
sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau usaha. Menurut samuel H.
Tirtamihardja (2003) dalam bukunya pemimpin adalah pemimpin (leaders are
dreamers), seorang pemimpin yang efektif melakukan hal-hal berikut ini.
1. Menciptakan
sebuah visi yang sesuai untuk organisasinya
Visi
yang sesuai akan memberi arah kemana organisasi akan dibawa. Visi perlu sesuai
dengan tujuan didirikannya organisasi atau badan usaha tersebut.
2. Memperkuat
dan mendorong semua lapisan organisasinya
Analog
dengan mendorong mobil mogok, bila seluruh tenaga atau orang dikearahkan untuk
mendorong kearah yang sama, maka mobil mogok itu dapat berjalan kembali.
Inflikasinya
dalam dunia usaha adalah pemimpin akan gagal bila tidak didorong oleh setiap
orang ke arah yang ditentukan.
3. Menciptakan
suasana menciptakan suasana perasaan tim untuk merasakan mana yang terpenting.
4. Membentuk
kerjasama tim yang baik.
5. Mengkomunikasikan
visi kepada seluruh lapisan organisasi
6. Menciptakan
suatu momen yang tepat (magic momen)
Pemimpin
yang efektif akan menciptakan dan mempergunakan suatu momen yang tepat untuk
membuat perubahan yang dibutuhkan oleh organisasi.
7. Menciptakan
sikap yang baru dalam prilaku organisasi
Sikap
yang berpusat pada suatu tujuan, yakni sikap yang fokus akan membuat suatu
organisasi atau usaha maju pesat. Jadi, fokus itu penting.
2.14
BANYAK
PEMIMPIN YANG GAGAL MEMIMPIN
Kegagalan sebuah usaha, sering kali
karena pemilik perusahaan tidak mampu memimpin anak buahnya dengan baik.
Menurut david L. Dotlich, Peter C. Cain, dan Jossey Bass (2003) dalam tulisan
why CEO’s fail yang dimuat koran suara pembaruan, 23 oktober 2003, pada Samuel
H. Tritami Hardjha (2003), dalam bukunya pemimpin adalah pemimpin, ada sebelas
penyebab utama pemimpin mengalami kegagalan dalam memimpin yaitu:
1. Arogansi
(arrogance)
Pemimpin
merasa diri paling superior dan paling besar,sehingga yang lain (anak buah)
dianggapnya salah semuanya. (Secara harfiah artinya pemimpin yang
congkak,sombong,angkuh,dan kepala keras).
2. Melograma
(melogram).pimpinan selalu ingin menjadi suatu perhatian
3. Mudah
berubahan pendiriannya (volotility).pemimpin sulit ditebak, bersikap sesuai
situasi (sikapnya selalu berubah setiap saat/ situasi).
4. Hati-hati
yang berlebihan (excessive caution). Pemimpin takut atau memiliki keraguan yang
berlebihan dalam mengambil suatu keputusan/ kebijakan.
5. Kebiasaan
berupa ketidakpercayaan (habitual distrust).pemimpin selalu bersikap penuh
curiga dan tidak percaya kepada setiap orang(anak buah).
6. Menjauhkan
diri dari orang lain (aloofness).pemimpin sulit dihubungi (cendrung tertutup)
dan sulit berkomunikasi dengan orang lain ( menjaga jarak,terutama dengan anak
buahnya) yang berbeda pendapat atau mengecewakan.
7. Kejahatan-kenakalan
(mischievousness). Peraturan atau
Sistem
dibuat dan ditetapkan untuk dilanggar (oleh anak buah dan dirinya sendiri)
tanpa adanya tindakan yang tegas.
8. Keanehan-kesintingan
(eccentricity). Pemimpin selalu ingin tampil berbeda sehingga kadangkala
dianggap aneh/ nyeleneh oleh orang lain.
9. Bedaya
tahan pasif (passive Resistance). Pemimpin tidak yakin dengan apa yang
dikatakan dan apa yang telah diucapkan harus dipertahankan.
10. Perfeksionisme
atau terlalu ingin segalanya sempurna (perfectionism). Pemimpin menganggap
kebanyakan atau mayoritas tindakan atau anak buahnya salah, hanya sedikit yang
dianggapnya benar.
11. Hasrat-keinginan
untuk menyenangkan hatinya sendiri (eagerness to please). Pemimpin mengejar
popularitas semata dalam setiap situasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemimpin adalah seseorang
yang melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering disebut “people who do
the right thing”. Sementara manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara
benar atau disebut “people who do things right”. Kepemimpinan
seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang
pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi
pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
Leonardus
saiman. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Alma,
Buchari. 2005. Kewirausahaan: Panduan Perkuliahan. Bandung: Alfabeta.
Alma,
Buchari. 2005. Kewirausahaan: untuk mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar