Sabtu, 10 Mei 2014

makalah kepemimpinan dan pengambilan keputusan

MAKALAH
KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan 
Dosen pembina Hendra S, SE, M.Pd


Description: Copy (11) of logo - ikip_color


Disusun Oleh : Misbahul ulum

IKIP BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) ( Siagian, 1980)
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.











1.2 Rumusan Masalah
     Pada makalah ini penulis akan menjelaskan masalah:
1.      Definisi kepemimpinan
2.      Teori karakter
3.      Unsur – unsur kepemimpinan
4.      Keterampilan kepemimpinan
5.      Perbedaan kekuasaan (power) dengan kepemimpinan
6.      Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
7.      Mengetahui kunci efektivitas kepemimpinan
8.      Pengaruh perilaku terhadap pengambilan keputusan
9.      Memaparkan sifat – sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin
10.  Delapan watak pemimpin jawa (astabrata)
11.  Menjelaskan langkah – langkah dalam pengambilan keputusan
12.  Kriteria seorang pemimpin
13.  Menjelaskan tentang effective leadership
14.  Menjelaskan mengapa banyak pemimpin yang gagal memimpin


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN
Leonardus Saiman mengatakan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelmpok orang kearah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya.
Menurut Stephen P. Robbins (2001), seorang pemi9mpin harus menguasai teori karakter kepemimpinan, yaitu teori-teori yang berkaitan dengan (1) mencari karakter kepribadian, (2) social, (3) fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
Unsur-unsur pentingnya kewirausahaan atau berkewirausahaan, antara lain adalah sikap mental, kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan. Kepemimpinan adalah salah satu unsur penting dalam berwirausaha. Kepemimpinan yang buruk dapat membuat perusahan bangkrut. Banyak pemimpin yang bersikap dan bermental curang dimana anak buah dipandang sebagai factor produksi bukan sebagai aset. Jika anak buah dianggap sebagai factor produksi, maka berarti harus dieksploitasi tanpa memberikan balas jasa yang memadai, suka dan tidak suka menjadi model dalam kepemimpinan.
Menurud John Kottler dari Harvard Business Schol berpendapat bahwa manajemen menyangkut hal yang mengatasi kerumitan.manajemen yang baik akan menhghasilkan tata tertib dan konsistensi dan (1) menyusun rencana rencana formal,(2) merancang struktur organisasi yang ketat,dan (3)memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana.Kepemimpinana menyangkut hal mengatasi perubahaan.Pemimpin menetapakan arah dengan (1) mengembangkan suatu visi terthadap masa depan,(2) menyatuhkan orang dengan mengkomnikasikan dengan visi tersebut,(3) mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan rintangan.
2.2 TEORI KARAKTER
Ketika Margaret thatcher menjadi perdana menteri inggris,ia selalu dipilih karena kepemimpinannya ia digambarkan sebagai sosok pemimpin wanita yang berkarter dengan ciri- ciri: (1) percaya diri,(2) bertekad baja (3) penuh tekad (4) seorang pemimpin yang tegas,bila sesuatu dikatakan benar ya memang benar dan bila salah harus salah alias tidak plintat-plintut(plinplan),(5)karismatik (6)antusias, (7) pembrani.
Istilah-istilah tersebut mengambarakan bahwa pimpinan yang memegang memiliki karakter (traits) dan para pendukung thatcer ketika itu tidak sadar bahwa telah menjadi pendukung teori karater.contoh contoh karter dari Margaret thatcer  juga dilengkapi dandidalami oleh(1) nelson mandela (afrika selatan), (2) richard Brinson (COE Virin Group), (3) Steven jobs (pebdiri aple), (4) Todd whit man (gubernur new jersis) (5) canchenault (Derektur utama American expres (6) Mahatir Muhammad (pm malaisya), dan Ir sukarno presiden ri pertama
Enem karakter yang cenderung membedakan antara pemimpin dengan bukan pemimpin, menurut stephen robbins 2011 yaitu:
1.      Ambisi dan energy
2.      Hasrat untuk memeimpin
3.      Kejujuran dan integritas (keutuhan)
4.      Percaya diri
5.      Kecerdasan dan
6.      Pengetahuan yang relapan dengan pekerjaannya
Kepemimpinan yang dimaksuk disini adalah nilai atau kwalitas, bukan pengetahuan sumberdaya manusia. Pemimpin adalah orang yang menumjukkan arah keputusannya mantap dan disadari oleh keyakinan diri disertai data uyang akurat.
2.3 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
Faktor-faktor yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain sebagai berikut.
1.      Kepemimpinan melibatkan orang lain/bawahan
2.      Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan pendelegasian kekuasaan atau distribusi kekuasaan dari pemimpin kepada anak buah sesuai dengan tingkatannya sangat mutlak diperlukan jika seorang pemimpin ingin menjalankan fungsinya dengan efektif dan efisien.
3.      Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan bawahan
Penanaman pengaruh dari pemimpin kepada anak buah akan tercapai apabila seorang pemimpin mampu memberikan contoh-contoh tindakan yang terpuji. Misalnya memberikan contoh disiplin, seorang pemimpin harus datang lebih awal dalam setiap kesempatan, mulai dari lebih awal masuk kantor, lebih awal untu masuk dalam suatu rapat, atau acara-acara resmi maupun tidak resmi (formal dan non-formal). Dengan disiplin pada acara penting itu, biasanya anak buah akan segan dan meneladaninya.
2.4 KETERAMPILAN MEMIMPIN
Keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam memimpin adalah sebagai berikut.
1.      Technical skills (teknik kemampuan)
Kemampuan untuk melakukan dan atau memahami pekerjaan-pekerjaan yang bersifat operasional atau teknis sehingga mampu menjadi guru bagi anak buahnya yang tidak memahami operasional atau teknis pekerjaan, terutama pegawai baru.
2.      Human skills
Kemampuan bekerja sama dengan para bawahan dan membangun tim kerja dengan pendekatan kemanusiaan. Seorang pemimpin harus belajar bagaimana melakukan pendekatan kepada anak buah, sehingga pada saat memberikan perintah kepada bawahan, bawahan tidak merasa diperintah.
3.      Conceptual skills
Kemampuan untuk menyusun konsep atau berpikir dan mengungkapkan pemikirannya. Seorang pemimpin adalah pemegang perubahan sehingga harus memiliki konsep atau minimal mampu merumuskan misi, visi, strategi, serta program unggulan yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh bawahannya.
2.5 PERBEDAAN KEKUASAAN (POWER) DENGAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang yang memahami, mempertanggungjawabkan dan mampu berpegang pada kekuasaannya dia akan menjadi pemimpin yang cerdas dan tegas.
1.      Coercive power (kekuasaan memaksa). Dengan kekuasaaan memaksa, maka seorang pemimpin mampu memerintah setiap anak buahnya dengan efektif
2.      Reward power (kekuasaan penghargaan). Dengan berbagai penghargaan yang diberikan kepada anak buahnya, maka kekuasaan dapat dijalankan oleh pemimpin dan didukung oleh anak buahnya
3.      Legitimate power (kekuasaan sah). Seorang pemimpin diterima secara legalitas atau sah sehingga itu memiliki kekuasaan
4.      Exper power (kekuasaan ahli). Dengan keahlian atau spesialisasinya.
5.      Referent power (kekuasaan refrensi). Dengan adanya refrensi seseorang.
2.6 PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih. Pengambilan keputusan perlu dilakukan karena adanya perbedaan antara harapan atau tujuan dengan hasil yang dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan adalah The Optimizing Model. Model tersebut merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil atau keluaran yang maksimal.
2.7 KUNCI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Faktor situasional utama (kunci) yang menentukan keefektifan suatu kepemimpinan menurud Fiedler dalam bukunya (STEPHEN p. Robins 2001), adalah sebagai berikut.
1.      Hubungan Pemimpin Anggota
Hubungan yang berkaitan dngan: tingkat keyakinan, Kepercayaan, dan respek bawahan terhadap pemimpin mereka.
2.      Struktur Tugas
Tingkat penugasan pekerjaan yang diprosedurkan (yakni terstruktur dan atau tidak terstruktur).
3.      Kekuasaan Jabatan
Tingkat pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin yang berkaitan dengan variabel kekuasaan, seperti mempekerjaan bawahan, memecat bawahan, mendisiplinkan bawahan, mempromosikan bawahan, dan menaikan gaji bawahannya.



2.8 PENGARUH PRILAKU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ada empat prilaku terhadap pengambilan keputusan,yaitu  sebagai berikut.
1.      Nilai nilai.Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi dimana harus dilakukan suatu pilihan.
2.      kepribadian.Aspek kepribadian meliputi sikap,Kepercayaan dan kebutuhan individu.
3.      kecendrungan mengambil resiko.Ada yang berani dalam mengambil resiko,ada yang ditengah-tengah dan ada yang penuh pertimbangan /kurang ambil resiko.
4.      Disonasi kognif.Adanya rasa cemas pada pengambilalan keputusan terhadap akibat dari keputusan yang diambilnya.
2.9 SIFAT- SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN.
Sifat –sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut Andy Undap (1983) adalah sebagai berikut.
1.      Pendidikan umum yang luas,dengan pendidikan yang luas,maka akan mudah memecakan berbagai masalah yang dihadapi.
2.      Kemantangan mental,dengan kemantangan mental,seorang pemimpin akan dapat mengfendalikan emosinya dengan setipa tindakannya.
3.      Sifat ingin tahu,dengan sifat ini,seorang pemimpin akan mudah menyusaikan diri dengan perubahan yang terjadi
4.      kemampuan analistik,dengan sifat ini,seorang pemimpin akan cepat dan  cermat dalam mengambil keputusan.
5.      Daya ingat kuat, dengan sifat ini, seorang pemimipin akan konsisten dalam mengatasi segala macam permasalahan.
6.      integratif/integritas (terpadu), dengan sifat ini, seorang pemimipin akan mendekati suatu pemecahan masalaha dengan berbagai pendekatan secara terpadu.
7.      Ketranpilan komunikasi, dengan sifat ini, seorang pemimipn akan disukai oleh anak buah dan mudah membentuk jarigan dalam bisnis.
8.      keterampilan mendidik, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan meningkatkan kematangan anak buah atau akan mendewasakan dan memberi bekal pengetahuan kepada anak buahnya.
9.      Rasional objektif, dengan sifat ini, seorang pemimpin akn objektif dan mengatasi berbagai masalah dan objektif dalam menilai anak buahnya.
10.  Manajemen waktu, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mengatur jadwal atau waktunya secara efektof dan efesien.
11.  Berani mengambil resiko, dengan sifat ini seorang pemimpin tidak akan ragu dalam mengambil keputusan yang strategi, tentunya dengan penuh pertimbangan dan tetap menekankan pada resiko kecil dengan keuntungan (benefit) besar.
12.  Ada naluri prioritas, dengan sifat ini, seorang pemimpin dapat melkaukan pekerjaannya/ menjadwalkan pekerjaannya sesuai dengan prioritas, tidak sekadar memprioritaskan jadwal.
13.  Efesien dalam bertindak, dengan sifat ini, seorang pemimpin akan selalu penuh perhitungan dalam melakukan aktifitas yang bertujuan akan efesien dalam segala aktifitasnya.
14.  Haus informasing, dengan sifat ini, seorang pemimpin tidak akan ketinggalan informasi atau selalu up-to-date dalam mengumpulkan informasi dan atau datang untuk mendukung pengambilan keputusan.
Sifat-sifat seorang pemimpin menurut Kartini Kartono (1983) adalah sebagai berikut.
1.      Tipe karismatik. Seseorang yang memiliki daya tarik atau karisma yang luar biasa, contohnya Ir, Soekarno.
2.      Tipe paternalistis. Seperti seorang bapak, menganggap anak buah adalah anaknya sehingga bawahan kurang diberi kesempatan.
3.      Tipe militeristis. System pemimpin yang lebih cenderung memerintah atau sebagai pemberi komando terhadap anak buahnya.
4.      Tipe otokratis. Kekuasaan dan paksaan dalam memerintah anak buahnya.
5.      Tipe laissez faire. Pemimpin membiarkan bawahannya bekerja semuanya sepanjang tujuan perusahan atau organisasi dapat tercapai.
6.      Tipe populis. Pemimpin rakyat, berpegang pada nilai-nilai tradisional
7.      Tipe administrativf. Seorang pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrativf secara efektif.
8.      Tipe demokratis. Seorang pemimpin yang menekankan tanggung jawab dan kerjasama terhadap anak buahnya. Setiap pendapat dari bawahannya selalu diakomodasi atau diterima dan dijadikan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan walau sekecil apa pun.

2.10 DELAPAN WATAK PEMIMPIN JAWA (ASTABRATA)
Tugas mulia seorang pemimpin, yang utama adalah menciptakan kehidupan yang harmonis antara manusia, alam atau lingkukgan, dan Tuhan. Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu menerjemahkan nilai-nilai keadilan dalam praktek kehidupan nyata sehari-hari. Orang-orang yang dipimpin harus mendapatkan rasa adil dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan batinnya dari waktu ke waktu.
Seorang pemimpin harus memiliki delapan watak pemimpin jawa (astabrata), yakin sebagai berikut:
1.      Bumi (lemah)
Watak bumi mengandung makna bahwa seorang pimpinan harus memiliki watak mampu mendorong dirinya untuk selalu memberi manfaat/ berguna bagi sesama.
2.      Api (geni)
Watak api mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat api. Api adalah energi, bukan materi. Api kecil maupun besar sangat bermanfaat, namun api sanggup membakar materi, api saja menjadi musnah.
3.      Air (banyu)
Watak air mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus selalu mengalir dinamis. Memiliki watak rendah hati, andhap asor, dan santun dalam ucapan serta tindakannya.
4.      Angin (bayu)
Watak angin atau udara mengandung makna bahwa seorang pemimpin memiliki watak untuk memberikan hak hidup kepada sesama atau masyarakat.
5.      Angkasa (langit)
Watak angkasa atau langi mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus memiliki pandangan yang luas tanpa batas, bagaikan angkasa luas.mampu memberi pandangan mendidik bagi anak buahnya atau orang yang dipimpinnya.
6.      Matahari (surya)
Watak matahari mengadung makna bahwa seorang pemimpin harus mampu menjadi juru penerang kehidupan sekaligus menjadi sumber energy atau pemberi energy kepada yang dipimpinnya sebagai sumber energy bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
7.      Bulan (candra)
Watak bulan mengandung makna bahwa seorang pemimpin sebagaimana bulan yang memiliki watak kelembutan dan menentramkan. Pemimpin yang bijak selalu memberikan rasa tentram dan menjadi sinar terang dan lembut meskipun dalam suasana kegelapan.
8.      Bintang (kartika)
Watak bintang mengandung makna bahwa seorang pemimpin bagaikan seorang bintang yang harus dapat menjadi kompas atau panduan bagi para musafir dan nelayan. Seorang pemimpin harus mampu menjadi orientasi (panutan) sekali mampu menyelampi perasaan yang dipimpinnya atau mampu memahami perasaan masyarakat yang dipimpinnya.
2.11 LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut
1.      Menentukan perlunya pengambilan keputusan
2.      Mengidentifikasi kriteria keputusan
3.      Mengalokasi pembobotan terhadap kriteria
4.      Mengembangkan alternatif
5.      Mengevaluasi alternative
6.      Memilih alternatif terbaik
Langkah-langkah tersebut tentunya tidak mutlak berurutan, melainkan harus disesuaikan dengan bobot keputusan yang akan diambilnya. Seringkali hal-hal khusus harus dimasukan didalamnya, antara lain menyangkut asumsi-asumsi yang harus dirumuskan agar alternatif-alternatif dapat lebih banyak dimunculkan. Dengan alternative yang relative lebih banyak, kemungkinan yang dievaluasi semakin banyak pula. Pada akhirnya, keputusan dapat diambil berdasarkan berbagai alternatif yang muncul.

Paradigm baru dalam mengambil keputusan akibat perubahan, menurut Samuel H. Tritamihardja (2003), dalam bukunya “pemimpin adalah (leaders are dreamers)”

 




Kelima unsur memberi kekuatan untuk mengambil keputusan yang diakibatkan oleh adanya perubahan yang harus dihadapi pada masa kini. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
1.      Waktu merupakan komoditas yang sangat berharga
Waktu sebagai komoditas yang paling berharga dan mahal yang ada di dunia, bahkan dibandingkan dengan uang sekalipun. Waktu sangat mahal dan tidak dapat diputar balik. Jadi, waktu adalah komoditas yang sangat berharga. Pada setiap pengambilan keputusan, semuanya menyangkut waktu.
2.      Kompetisi. Persaingan di mesa depan adalah ilmu lawan ilmu, bukan unga lawan uang. Untuk memenangkan oersaingan di masa kini, kuncinya adalah “ How to Make our poeple learning better and paster than our
Competior” kata, T,p presiden komisaris astra nasional anak buah kita harus lebih baik dan cepat dibendingkan parah pesaing kita hukum more mengatakan bahwa penemuan baru dalam teknologi bersifat kuadratis dan bukan bersifat linier.
3.      Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam dunia ini serba cepat kita harus memanfaatkan informasi danteknologi yang tumbuh dengan cepat information is power. Kita tidak boleh gagap teknologi kita harus menguasai informasi serta ilmu pengetahuan dan IPTEK meskipun kemajuan ekonomi tidak merata namun itu tikan menjadi alasan untuk tidak menjadi alasan untuk tidak menguasai teknoligi.
4.      Kreativitas. Kreativitas sangat dituntut untuk memenagkan kompetisi jaman sekarang ini poester dan taplan (2001) mengatakan semua elemen yang bterdapat pada inivasi adalah krativitas. Hanya dengan mengerti akan kreativitas, orang akan dapat berjuang akan mendapatkan apayang dibutuhkan untuk mempertahankan kerja kita belajar terus meneres.
5.      Belajar terus –menerus.Bill gates dalam bukunya the road ahead, sangat menekankan dalam proses belajar terus menerus.Dalam dunia yang berubaha,pendidikan adalah modal utama seseorang agar ya dapat berpartisipasi terhadap perubahan.menurut Bill gates, alangkah baiknya jika setiap orang mendapatakan pendidikan formal yang baik keudian tetap terus belajar.




2.12 KRITERIA SEORANG PEMIMPIN

Brut nanus (leaders the strategies for taking change,2001) yang ditulis dalam kutipan P.Ari Subagyo menyebut dua belas kriteria pemimpin,yaitu:
1.menginovasi
2.melakukan yang orisional
3.mengebangakan
4.mengilhami
5.memancarkan karisma
6.berprespektif luas
7.berpikir jangka panjang
8.bertanya apa dan mengapa
9.menyukai tantangan dan perubahaan
10.menjadi diri sendiri
11.menciptakan anak tangga dan meletakan di tempat yang benar
12.mengerjakan hal-hal yang tepat
2.13 EFFECTIVE LEADERSHIP
Seorang pemimpin yang efektif sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau usaha. Menurut samuel H. Tirtamihardja (2003) dalam bukunya pemimpin adalah pemimpin (leaders are dreamers), seorang pemimpin yang efektif melakukan hal-hal berikut ini.
1.      Menciptakan sebuah visi yang sesuai untuk organisasinya
Visi yang sesuai akan memberi arah kemana organisasi akan dibawa. Visi perlu sesuai dengan tujuan didirikannya organisasi atau badan usaha tersebut.
2.      Memperkuat dan mendorong semua lapisan organisasinya
Analog dengan mendorong mobil mogok, bila seluruh tenaga atau orang dikearahkan untuk mendorong kearah yang sama, maka mobil mogok itu dapat berjalan kembali.
Inflikasinya dalam dunia usaha adalah pemimpin akan gagal bila tidak didorong oleh setiap orang ke arah yang ditentukan.
3.      Menciptakan suasana menciptakan suasana perasaan tim untuk merasakan mana yang terpenting.
4.      Membentuk kerjasama tim yang baik.
5.      Mengkomunikasikan visi kepada seluruh lapisan organisasi
6.      Menciptakan suatu momen yang tepat (magic momen)
Pemimpin yang efektif akan menciptakan dan mempergunakan suatu momen yang tepat untuk membuat perubahan yang dibutuhkan oleh organisasi.
7.      Menciptakan sikap yang baru dalam prilaku organisasi
Sikap yang berpusat pada suatu tujuan, yakni sikap yang fokus akan membuat suatu organisasi atau usaha maju pesat. Jadi, fokus itu penting.

2.14 BANYAK PEMIMPIN YANG GAGAL MEMIMPIN
Kegagalan sebuah usaha, sering kali karena pemilik perusahaan tidak mampu memimpin anak buahnya dengan baik. Menurut david L. Dotlich, Peter C. Cain, dan Jossey Bass (2003) dalam tulisan why CEO’s fail yang dimuat koran suara pembaruan, 23 oktober 2003, pada Samuel H. Tritami Hardjha (2003), dalam bukunya pemimpin adalah pemimpin, ada sebelas penyebab utama pemimpin mengalami kegagalan dalam memimpin yaitu:
1.      Arogansi (arrogance)
Pemimpin merasa diri paling superior dan paling besar,sehingga yang lain (anak buah) dianggapnya salah semuanya. (Secara harfiah artinya pemimpin yang congkak,sombong,angkuh,dan kepala keras).
2.      Melograma (melogram).pimpinan selalu ingin menjadi suatu perhatian
3.      Mudah berubahan pendiriannya (volotility).pemimpin sulit ditebak, bersikap sesuai situasi (sikapnya selalu berubah setiap saat/ situasi).
4.      Hati-hati yang berlebihan (excessive caution). Pemimpin takut atau memiliki keraguan yang berlebihan dalam mengambil suatu keputusan/ kebijakan.
5.      Kebiasaan berupa ketidakpercayaan (habitual distrust).pemimpin selalu bersikap penuh curiga dan tidak percaya kepada setiap orang(anak buah).
6.      Menjauhkan diri dari orang lain (aloofness).pemimpin sulit dihubungi (cendrung tertutup) dan sulit berkomunikasi dengan orang lain ( menjaga jarak,terutama dengan anak buahnya) yang berbeda pendapat atau mengecewakan.
7.      Kejahatan-kenakalan (mischievousness). Peraturan atau
Sistem dibuat dan ditetapkan untuk dilanggar (oleh anak buah dan dirinya sendiri) tanpa adanya tindakan yang tegas.
8.      Keanehan-kesintingan (eccentricity). Pemimpin selalu ingin tampil berbeda sehingga kadangkala dianggap aneh/ nyeleneh oleh orang lain.
9.      Bedaya tahan pasif (passive Resistance). Pemimpin tidak yakin dengan apa yang dikatakan dan apa yang telah diucapkan harus dipertahankan.
10.  Perfeksionisme atau terlalu ingin segalanya sempurna (perfectionism). Pemimpin menganggap kebanyakan atau mayoritas tindakan atau anak buahnya salah, hanya sedikit yang dianggapnya benar.
11.  Hasrat-keinginan untuk menyenangkan hatinya sendiri (eagerness to please). Pemimpin mengejar popularitas semata dalam setiap situasi.
















BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering disebut “people who do the right thing”. Sementara manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “people who do things right”. Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.















DAFTAR PUSTAKA
Leonardus saiman. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan: Panduan Perkuliahan. Bandung: Alfabeta.
Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan: untuk mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar